KACAMATA ISLAM INDONESIA, BERAGAM SOROTAN.
Merujuk pada banyak peristiwa,
sebab musabbab yang semua orang dapat berasumsi dan menginterpretasi sesuai
arrgumen serta analisis pribadi, maka penulis akan mengkompilasi semua itu dari
sudut pandang. “Kacamata tanpa kaca!”
Media mainstream saat ini tengah
berebut rating, viewers hingga follower dan subscriber melalui
cara-cara elegant dikemasi berupa diksi menarik dan menyentuh mata untuk
dilihat walau sejenak.tidak peduli jenis manuver!
Kasus demi kasus bermunculan,
pansos dari segala lini hingga ketujuan utama yaitu dapat viral, hingga
mendapat job bagi mereka yang beruntung dengan cara tertentu bahkan
sampai mendapat hujatan, cacian netizen
kepada mereka yang terkenal walau kebaiikannya lebih dari cacian!
Menghalalkan langkah terutama
yang hanya mengejar trending/ terkenal, tapi akan berdampak seantero
nusantara bagi para pengguna jagat media jika kemudian public figure
memberikan role model dalam kebermanfaatan bagi pandangan langsung lebih
baik.
Tulisan kali ini akan mencoba
menengahi berbagai langkah dan cara fenomenal yang tengah terjadi dinegara
kesatuan republic Indonesia dan hal tersebut saat sekarang memungkinkan pernah terjadi
20 abad yang lalu, hanya saja pergolakan waktu dan objek berbeda. Well pembaca
budiman!.
Pertama, ada jenis tindakan
keras, ada juga kelakuan sedang-sedang saja dan ada yang mengalir mengikuti
rotasi bumi semata. Anda mungkin akan bertanya! Kok begitu? Akan penulis coba
deskripsikan memakai kacamata pribadi.
Oke! Katakan saja persepsi
penulis tentang point pertama yaitu keras dan lantang, maka dapat dianalogikan
seperti orang berceramah, maksudnya:semisal seseorang memiliki konsep bahwa
kebenaran teraplikasi melalui jalan ketegasan, lantas bagaimana terjadi melalui
hal itu?
‘Melalui mengajak para insan
meninggalkan kekerasan (kemunkaran) sesuai ajaran alqur’an wanhau anil
munkar serta rujukan para ijma’ walqiyas, hal ini dijadikan fondasi
oleh sebagian para ahlul ilmiddin dalam menyampaikan materi agama,
artinya ia peduli atas keberlangsungan hablumminallah menyelamatkan
ummat dari buta ketauhidan menuju ummat taat berpedoman syariat jalan utama.
Lalu selanjutnya ilmiddin
yang kedua itu ialah berceramah dengan biasa saja tenang. Tingkatan kedua ini
berdasarkan analisa penulis yang dapat diasumsikan layaknya sang penebar
kebaikan yang posisi tersebut biasa berada dalam jalan tengah dengan karakter
merangkul kedua golongan (awam,
negarawan), (kaya, miskin), (pejabat, rakyat), (ulama’, umaro’).
Mampu ia satukan dengan baik
tanpa harus membuat kontroversi melalui jalan apapun. Akan tetapi jalan ini
cenderung berkomitmen bahwa jalan menuju tuhan itu dengan cara-cara elegant
namun tujuan ajaran tersebut li’I’la likalimatillah” izzul islam walmuslimin”
Sementara jalan dakwah dengan
gaya ketiga yaitu datar mengikuti jalan
rotasi bumi sesuai petunjuk dan qadarullah saja. Ahlul ilmiddin
dengan gaya dakwah/ceramah seperti ini tidak ingin bermesraan atas hiruk pikuk
duniawi(pemerintah, politik sejenis) disisi lain patuh pada aturan Negara dan adat
setempat.
Berdakwah dalam persfektif ini
adalah jalan menapaki pengetahuan atas ilmu menurutnya merupakan titipan semata
dari tuhan jika tidak di ajarkan akan
memberatkan pundak estapet keilmuan agama masa depan kelak di hari hisab.
Jarang yang tahu bahwa tingkatan sosok seperti ini menjurus pada kedalaman
tasawuf klasik hingga ma’rifatillah.
Untuk itu jika suatu masa, engkau
menemukan hal seperti ini dilingkungan sehari-hari hendaknya mengambil langkah ‘don’t
care’! dalam tanda kutip”.
hiraukan saja sebab yang
menuturkan engkau tidak kenal hanya melihat berita dan menjadi penonton saja tidak bisa berbuat langsung. Maka
sebaiknya berfikirlah karena kekuatan pikiranmu itu jatidiri sendiri secara
hakiki tingkatkan keimanan, ketaqwaan dan introspeksi diri!.
Terakhir saya tutup dengan Qoul
Ulama’ sekaligus Pahlawan Nasional berbunyi:
“Janganlah
Nanda dibikin bubur
Oleh
pemain politik catur
Diperalat
untuk melawan batur(teman)
Sehingga
ukhuwah hancur dan lebur”
(Ba’it:165 Wasiat renungan Masa
TGKH M.Zainuddin Abdul Madjid Al-Anfnany Pendiri NAHDLATUL WATHAN)
#MenuliskuSebabMerdeka
Belum ada Komentar untuk "KACAMATA ISLAM INDONESIA, BERAGAM SOROTAN. "
Posting Komentar