Refleksi Hizib Nahdlatul Wathan

Sadar ataupun tidak. namun jua terlena dengan bisikan risih masuk ke telinga, secara personal mengatakan ada kehangatan yang luar biasa menyelimuti tubuh mungil ini disaat usai maupun sedang membaca. 
Sejak awal mulai lisayyidina seraya hati mulai tenang mengikuti irama fatihah hingga berakhir usai, disitu nampak perlahan reaksi secara hormonal merengsek masuk melalui pori. 

Malam ini penulis akan sampaikan terkhusus kepada para pendoa, para pengagum ulama', para pencinta auliya' yang menjunjung tinggi nilai-nilai  keta'dziman terhadap para guru-guru wabilkhusus. serta ditujukan juga kepada para pendo'a diri pribadi, pendo'a Keluarga, Pendo'a organisasi, Pendo'a Islami hingga yang lebih general pendo'a NKRI. 

Bahwasanya, sebagai bagian dari keluarga besar Nahdliyin patut untuk berbagi tentang peristiwa dan hal yang mungkin saja penulis juga pembaca dulunya belum sempat merenungi rinci proses tentang suatu fenomena yang cukup sakral tersendiri

yaitu ketika menengadahkan kedua tangan dengan rapat hingga menempel sampai ke ujung bibir secara khusu' dan ta'zim sembari mengangkat suara dengan lantang agar makhluk lain terketuk hatinya menjadi manusia yang doyan berdoa dan bersolawat namun demikian tetap 

Dengan harapan yang dipanjatkan segera tuhan tunjukkan jalan keluar seluas-luasnya secara lebar seluas mata memandang. tentunya melalui jalan lurus yaitu jalan yang mengandung esensi keberkahan dalam berkehidupan berbangsa, dan bernegara. 

Nahdlatul Wathan punya tradisi, membaca sebungkul do'a bernama Hizib nahdlatul Wathan, dimana didalamnya terkumpul do'a do'a nabi rasul, auliyaillah, Ulama' dan seluruh elemen-elemen yg Allah sebut dalam al-quran. 

Pernahkah kita menyadari terkhusus kepada warga NW ketika membaca melantunkan Hizib nahdlatul Wathan setiap datang waktu yang telah guru besar datok almagfurullahu Maulana Syaikh zainuddin abdul madjid biasakan semasa hayatnya, pernahkah kita

Merasakan ada kehangatan ditubuh,? ada kucuran keringat yang mengalir,? ada kenikmatan bercumbu dalam komunikasi sesaat dengan sang maha raja diraja yaitu Allah SWT. ? Pernah.! 

Dan mungkin sebuah repleksi gerakan kepala yang menggeleng tetiba, yang tak dapat terkendali saking asyik dan nikmatnya narasi aransmen intonasi setiap kali di perdengarkan ke daun telinga tipis ini. 

Silahkan Anda menjawab dan pelajari lebih dalam serta buktikan sendiri! Jika biasanya memutar kipas angin, menyalakan AC di tempat Hiziban, Nyalakanlah! 

Lalu tanyakanlah pada diri sendiri kebenaran dari tuturan diatas. Jika terbukti maka itulah salah satu kehebatan kecil Hizib dan karomah sang Maha Guru, kata kecil" Menunjukkan ada kehebatan yang lebih dahsyat dalam mengamalkan Hizib nahdlatul Wathan

Penulis himbaukan kepada khalayak! bacalah dengan meresapi, menghayati, lepaskan gadgetmu sejenak,. Tinggalkan kesibukan sementara waktu. ajak sebangsamu berkumpul mengamalkan wasiat sang maulana guru kita semua.  

Fokuslah pada setiap bait bacaan, setiap sub bab yang telah tertata sesuai urutan penyusun, tanggalkan semua atribut keduniawian. fokuslah pada tujuan untuk mendapat ampunan tuhan melalui komunikasi secara horizontal kepada sang pencipta alam.

Penulis akan memberikan catatan penting bahwa penuturan ini "Story" adalah hasil analisa pribadi, terlepas dari semua asumsi-asumsi diluar konteks tersebut akan penulis jadikan bahan renungan serta pelajaran secara personal yang

kedepannya untuk lebih jeli memahami dan belajar, menjadi bagian dari orang yang memberikan manfaat bagi manusia lain terkhusus "Anfaaukum Linahdlatil wathan". Amiinn.

Sebagai penutup, mohon jika ada hal yang tidak sinkron dengan hati maupun pengalaman tersendiri dapat diberikan komentar dan saran dengan senang hati
wallohul muwafiqu walhadi ilaa sabilirrisyad

Wallahu a'lam.

#AkuMenulisSebabMerdeka











Belum ada Komentar untuk "Refleksi Hizib Nahdlatul Wathan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel