Antara kebaikan dan perasaan cinta
Selasa, 16 Februari 2021
Tambah Komentar
Serius! Aku salut.
Salutku memperhatikanmu beberapa minggu berlalu, dari tingkah biasanya menjadi sikap yang dewasa. Mungkin ini yang dinamakan Professionalitas tanpa batas?
Mungkin ini yang dinamakan bagian dari relativitas?
Mendisposisikan pada porsi sewajarnya, Menjauhkan kebiasaan dari kenyataan dalam biasanya. Karakteristik kedewasaan itu aku temukan padamu, iya.!"
Padamu yang bijak nan bijaksana walau agak sedikit manja, ah! Itu kan wajar!. Dalam lorong waktu pernah daku katakan secara pribadi ketidak sia siaannya quote:
"Cintailah Sesuatu dengan sewajarnya karena siapa tahu kelak membuat benci, dan bencilah sesuatu dengan biasa sahaja siapa tahu suatu saat nanti kau akan dibuatnya menjadi cinta".
Begitulah quote yang daku maksudkan. Quote kalimat tersebut coba saya implementasi kan dalam kehidupan singkat ini menjadi pegangan berprinsip dalam segala sisi.
Hal menarik darimu ialah kau dapat menemukan penilaian mandiri dalam action morality serta gerak gerik berkalimat nan berucap,
padahal bagian-bagian dari item-item yang tertuang tersebut merupakan suatu privasi hidup tak akan diketemukan melainkan melainkan melalui proses klarifikasi sendiri.
hal itu merupakan suatu prinsip yang bagiku adalah termasuk memerlukan kajian mendalam yang hanya boleh dibahas nanti pada forum intern yang insyaallah secara resmi sah mendatang.
"Saya ingin melanjutkan salut yang awal. Bahwasanya menjadi agen of change bagi diri dan orang lain itu tidak mudah dan juga jangan setengah tengah. Jika ingin bermanfaat untuk sesama maka bantulah
ia dengan sekemampuanmu tanpa memandang sisi perasaan ataupun sebab mengharap pujian dan transport jalan. Berbuat baik tak mengenal waktu tertentu jika ragamu
sanggup bersedia lakukan, kerjakanlah! tentunya dengan tetap harus memposisikannya pada kondisi sepatutnya.
Lain halnya jika perbuatan itu dilakukan untuk menghindar ataupun menetralisir agar tidak kebablasan juga baik dilakukan, namun ingatlah lelaki sejati itu memiliki assessment
panjang jika ia serius menjalani perjalanan bahtera bernama rumah tangga. Setiap manusia memerlukan moment sunyi dan
waktu untuk menyendiri serta masa membutuhkan maupun dibutuhkan. Bisa jadi penilaian dasar dapat berubah karena hal spele laksana kerikil yang dapat menjatuhkan orang
yang lengah sementara batu akan memberi rambu jelas jika orang tersebut ingin menyeruduk rusuh tanpa pikir. Aku salut! sekali lagi.
Salut atas kewaspadaan menjalankan momentum yang jarang sekali dapat ditemukan dilain manusia pada umumnya. Di kemudian hari akan ada orang-orang salut lain
yang justru jauh lebih rendah hati beradab nan berilmu tinggi yang menjadi idaman dari setiap insan dapat kau dapatkan melalui Garis-garis takdir Tuhan, masa itu pasti akan tiba jika kau tetap mengakui bahwa tuhanmu adalah yang esa tiada duanya tatkala berdo'a.
#MenuliskuSebabMerdeka
Belum ada Komentar untuk "Antara kebaikan dan perasaan cinta"
Posting Komentar