Sudut Kopi Pak Tjarik

Izinkan aku menuliskan kaidah hatiku pada flatform maya ini. 
Beberapa minggu mendatang tulisan ini akan panjang untuk di narasikan. 
Mohon wahai dua jempol agar tetap bersabar, sebab ini tentang kebesaran jiwa dan kerapuhan hati yang dalam. 

Aku tidak akan kuat menahan walau mulut tenang dalam mengucapkan, aku tak sanggup membendung walau hatiku merelakan. Mata, pipiku tersenyum namun butiran Diamond♦nya tetap berkunang. 

Janjiku di hati kokoh, namun terhempas terpental jauh berserakan. 
... 
Bulan Isra mi'raj penuh keberkahan takkan terkalahkan oleh bulan lain sebab bulan Rajab tempat turunnya perintah sholat lima waktu dari tuhan. Hadis Nabi mengancam pada hambanya jika tidak percaya maka tersemat kapir yang cocok baginya. Muliakanlah ia dengan keberkahan dan perbuatan kebaikan kebaikan pada sesama hamba sebab rahasia itu hanya tuhan yang mengetahui dan memberi ganjaran pahala.

Sebagai hamba yang mengaku dhoif penuh dosa berharap menjadi lebih baik dari Sebelum-sebelumnya, membantu dan menemani setiap orang dalam melaksanakan agamanya agar terjalankan bagi setiap insan yang memiliki jiwa kemanusiaan dengan berperilaku sabar sehingga sangatdekat dengan Tuhan. 
.. 
Beberapa tahun yang lewat hati sempat menyematkan perasaan sebagai manusia dari keturunan Adam Hawa yang setiap saat selalu membutuhkan nasihat, Baik hati maupun pikiran. 

mungkin dapat dirangkai begini: daku pribadi juga pernah menjalani hubungan pertemanan melebihi ekspektasi dilain kalangan. Bahkan tak mampu dibaca oleh pikiran sang perempuan. Perjalanannya mesra dalam kebaikan dan berharap keberkahan hingga pelaminan menyapa kemudian. 
.. 
Harapan adalah jalan manusia sang penentu adalah ia yang menguasai setiap hamba sahaya. Manusia hanya dapat berusaha dan berdo'a, selebihnya berserah dirilah, bertawakkal apapun kejadian yang menimpa sebab dunia ajang sandiwara. 
.. 
Semisal terjadi suatu perkara didepan penglihatan mata; daku melihat beberapa jam lamanya memperhatikan banyak orang berada dalam suatu tongkrongan untuk singgah beristirahat melepas tawa, merenggangkan badan, bersandar slow, bercanda ria, kebanyakan dari mereka para pejuang keluarga karena semingguan bekerja mencari nafkah dunia. 

*
Segelintir dari mereka tanpak memisahkan diri. Anggap saja pasangan itu sedang berpadu rasa sama. Daku memberikan kisahnya dengan memberikan nama pena: Pria (Thorik) dan Wanita (Nahdoti). 
*
Aku melihat nya duduk santai didekat langgar kecil dengan bangunan khas Jawa. tetiba Nahdoti mendekat dan bergabung tepat dekat berada disamping si Thorik. dari jauh penasaranku mulai memuncak membuat imajinasi berterbangan tentang kira2 apa yang sedang dibicarakan oleh kedua pasangan itu? nampaknya serius!. 

Sekian menit berlarut. Mereka tetap tahan dan keasyikan hingga hampir dentuman takbir "Alllohu Akbar.. Allohuakbar... "

"karena sudah lama daku perhatikan semenjak Thorik duduk terlebih dulu.
Pasangan itu kadang-kadang menghadap langit, Bertatap-bertatapan dan tidak sering saling membelakangi, tangannya terangkat turun naik, condong kiri dan kanan. 

Daku mulai membuat frasa-frasa yang kira2 cocok dengan kondisi itu sambil duduk di kursi panjang dengan meja kayu lebar berukuran sama yang dapat menampung 8 orang namun karena pandemi diisi 4 saja lebih baik. 
                               ...
"Aku meminta kejelasan atas kejadian kemarin duhai Nahdoti apa sebenarnya yang terjadi? ".Tanya Thorik, gemes lembut tegas membara".

Matanya mulai nampak haru namun pipi dan mulut nya tak dapat Berkeskpresi terhalang oleh masker sensi.
                                    ...
Maafkan duhai pembaca___
Demi Bumi yang kuinjak, tanganku mulai kesemutan, otot parases terasa panas, bathin bergejolak, jantungnya berdegup kencang serasa ingin bergerilya. 

Maaf, tulisan ini tak akan berlanjut sekarang suatu masa akan aku teruskan dengan diksi berbeda. menyesal dan sungguh menyesalinya.. Astagfirullah astagfirullah astagfirullah. 
Tutup nya.! 


12-03-DuaPuluhDuaSatu

2 Komentar untuk "Sudut Kopi Pak Tjarik"

  1. Lanjutannyaa manaa.. ih gemes.. buat penasaran pembaca aja nih

    BalasHapus
  2. Pembaca dibuat penasaran, menarik. terus berkarya!

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel