Apakah kau menangis atau tertawa?

Sisi kehidupan seseorang jauh dari kata bahagia jika sebelumnya mengalami peluh kesah dan derita. Hal berbeda yang mungkin terjadi pada mereka yang melepas seluruh kemewahan dunia hanya beralasan untuk tersenyum tatkala tuhan bergegas memanggilnya. Dua aspek ini tidak pernah terlepas dari pengalaman menapakkan kaki di padang tandus bernama Bumi. Ketandusan tak nampak kasat mata, ketandusan nya tak bisa menjadi barometer bahagia, ketandusan nya tak mampu memiskinkan orang kaya, hanya saja ketandusannya memunculkan nilai tangis dan tawa. 
Ketika sesuatu yang kamu benar-benar inginkan hampir sejengkal lagi akan tercapai namun benda itu tergelincir kedasar lautan sebab ia tidak bisa mengapung. Apakah engkau akan menangis atau tertawa!?. 

Seseorang datang membawakanmu satu koper bingkisan berisikan mutiara murni, akan tetapi ketika sudah kau serah terimakan dengan alasan rizki yang tak disangka sangka tetiba tali jinjingan koper itu terputus hingga menumpahkan seluruh isinya ditengah-tengah tepat di aspal bertebing dengan view laut serta padatnya lalu lalang kendaraan melaju kencang diatas rata-rata ketinggian. Apakah engkau akan menangis atau tertawa? 

Engkau! disuatu masa disuruh datang membawa sebuah paket berharga dengan Surat-Surat didalam nya yang jika di nilaikan sungguh fantastis, apabila berhasil sampai pada tuannya tentu engkau akan mendapat imbalan besar. Di tengah perjalanan, kau mendapat bisikan untuk "menyembunyikan sebagian isinya/menunda sampai agar kau bisa membuka isi sesungguhnya, 'apa'. tetapi ketika kau membuka malah gerimis menyapa, sementara kau sudah diberikan uang saku setengah sebagai DP-nya. Apakah kau akan menangis atau tertawa?. 

Momentum event besar, yang setiap orang terdekat hadir mengabadikan peristiwa itu dengan ber-selfie ria, menikmati hidangan ala kadr yang tinggal disendok langsung "haps... " Teman-teman menarikmu ke tengah kebahagiaan itu. Nihil kau tak hiraukan, ternyata yang ada ditengah acara itu adalah mantan pacarmu yang digandeng suaminya melaksanakan syukuran. Tapi ingatkah dikau, ternyata yang menyeret pergelanganmu tadi itu adalah jodohmu kelak, ia menarikmu karena dibelakangmu ada selokan dalam yang jika melangkah setapak kau akan tercebur. Apakah kau akan menangis atau tertawa?. 

Suatu masa tatkala kau berangkat mengendarai motor maticmu mengejar waktu pengumpulan tugas atas nama negara lengkap dengan seluruh proteksi tubuh dengan map biru tergantung pada cantelan, jalanan terlihat longgar tak begitu padat kendaraan memenuhi badan jalan, namun terlihat emak-emak berkendara dengan lampu sen mengarah ke posisi-mu sembari merentangkan tangan kanannya memberi isyarat untuk menepi tetapi ia hanya memainkan mata melotot nya tanpa suara. Kau pun melongo terheran, hingga sang emak menggunakan kaki kanannya menyenggolmu hingga terpental ke tumpukan rongsokan kardus. Ternyata oh ternyata... dari arah tanjakan itu terlihat ada mobil dengan beban berat tak mampu terkendalikan. Apakah kau akan menangis atau tertawa?. 

Peta konsep hidup itu tak selamanya berjalan mulus sesuai skema manusia. Ketentuan dan kebaikan Tuhan jauh lebih mementingkan hambanya atas kebutuhannya bukan mengikuti hawa nafsunya, jika ada hal yang tak sejalan dengan prinsip hidupmu dilapangan maka katakanlah "Allohumma Ajirni Fii Musyibati Wakhlufli Khoirumminha. " Atau mungkin terkadang jalan yang kau tempuh menyimpang dari arah sebenarnya maka segera kembali pada posisi semula untuk menentukan arah baru dengan mengatakan "Bismillahi Tawakkaltu alallah laa haula walaa quwwata illa billah. " 

Terakhir, jika dalam masa sulit terkadang kantong tak lagi terisi pundi-pundi untuk membeli hasrat keinginan sendiri, segeralah kembali menoleh dan berfikir bahwa "Alhamdulillah" Hari ini masih bisa merasakan dan menikmati sepiring nasi, yang patut disyukuri adalah: bisa jadi Tuhan menahan kepentingan hambanya agar dapat kembali mengingat bahwa bersyukurlah kunci utama agar tidak lupa diri.. 

#MenuliskuSebabMerdeka
#Set_Focus



Belum ada Komentar untuk "Apakah kau menangis atau tertawa?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel