Akhirnya, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (Last Part)

Tentu, Tulisan ini akhir dari cerpen artikel blog ini, semoga bermanfaat. Selamat menyimak! 
.... >>~
Fokuslah beberapa bulan lagi kau akan benar-benar menyandang tambahan nama baru diujung, tambahan title yang harus siap dipertahankan sejak tersemat nanti, tambahan amanah Anyar yang wajib kamu pertanggungjawabkan. 

sebagai sahabat ingin tetap mengingat kan engkau kembali, bidiklah sasaran tepatmu sesuai tujuan awal kau mendatangi Kota ini. Kota dengan sejuta kenangan, Kota dengan sejuta pelajaran dan Kota dengan sejuta keragaman. "

Thorik terlihat mengangguk anggukkan Kepala larut dalam mutiara untaian nasihat Mas Joe yang tiba-tiba saja merasuk ke lubuk hatinya, perasaan nya mulai terkontrol tangannya mulai aktif sembari mengangkat garpu tajam dengan empat mata garpu lancip menjulur.

"Wah... Wah.. Bahaya ini! Apa  apaan anak ini kok malah lebih ekstrim, pakai garpu segala. " Lirih dalam hati Joe melihat gerak gerik Thorik. 

Thorik terlihat mulai mengangkat setara sepundak garpu, lengan bajunya terlipat dan... "Teng.. Tengg... Teng.. " Teraduk mengguncang hati Joe ternyata bukan apa yang ia pikirkan akan terjadi, Thorik hanya mengayunkan dan mempertemukan garpu serta piring melalui suara kecil kecil gerincing. 

Ia sengaja agar lagu yang berputar ditempat itu dapat dinikmati dengan tambahan musik garpu dan piring dengan harapan hati dapat slow santuy menikmati pemandangan bahagia para tamu yang hadir menikmati hidangan makanan masing-masing disajikan Wedding Orginizer. 

Tak berselang lama setelah Mas Joe selesai menyantap dengan nikmat "Mas! Ayooo. Cabut! sudah waktunya, tidak enak berlama-lama dipandang mata, nanti kita bercerita tentang fenomena ini hari. "

"Siap.. Berangkat! Cuzzz.. "
Pukul 12.05 Wib mereka berdua meninggalkan lokasi.  Thorik terlihat masih dicegat oleh Si Mbah Put yang ramah, Tak lupa Thorik pamitan sembari mencium tangan beliau, begitu juga dengan Om Iz ia rangkul tangannya dengan erat dan izin lebih dulu undur diri dengan alasan ada acara lain yang harus segera di kerjakan. 

Tidak sampai disitu, tepatnya di pintu penyambut tamu kembali Thorik dimintai kenang kenangan dengan capture dua sampai tiga cekrek sebelum benar-benar melepaskan jejak bayangan, oleh teman yang menyeru tadi, sebut saja namanya Nisa. "terimakasih semuanya, Semoga kita dapat bersua dilain tempat dan kesempatan lain, Assalamu'alaikum.... " Tutup Thorik. 
.... 
Langkah tidak lagi berayun, pikiran tidak lagi Berinterpretasi, badan tak lagi berbalik, mata tak lagi berkaca, hari itu terlepas semua, tertumpah dan terkubur segala asa, nestapa tidak lagi mendera. 

Hanya saja peristiwa itu akan menambah wawasan dan mental baja yang dialami Thorik untuk melangkah dengan keyakinan bahwa segalanya akan indah dimata perancang skenario Tuhan yang Maha Esa.

Komitmen serta prinsip untuk maju ke tangga kedua masih menyala yang tidak dapat diganggu gugat oleh perasaan cinta fana fatamorgana segala yang terjadi antara ia dengan Nahdoti memang benar adanya namun kini tiada hakikatnya. Akhirnya semua menjadi..H-ah, tiba dan berakhir...emm, H-ah, tiada! 

#MenuliskuSebabMerdeka
#Set_Focus
*Penadeddet

Belum ada Komentar untuk "Akhirnya, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (Last Part) "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel