Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (3)

~~~
==>>
Kalang kabut hati seorang Thorik semakin tak terbendung, ia mencoba menarik nafas perlahan dan dikeluarkan diiringi dengan turun naik kedua tangannya "Bismillah pasti bisa".
Setelah beberapa menit kembali Thorik bergumam " Apa mungkin ini hikmah yang tuhan maksudkan agar pendapat Mas Yud saya jadikan pertimbangan? "
.... 
Tak berselang lama nyeletuk dihati Thorik setelah berjalan mondar-mandir ia tanpa sengaja, pandangan matanya tertuju ke-halaman depan dibawah pohon Mangga, ia melihat ada terparkir mobil Putih tulang masih bercak debu dan lumpur yang masih menempel dikaca, disitulah tautan hati mulai terbuka bahwa kali ini yang tepat menemani adalah Mas Joe sendiri. 

Mas Joe adalah orang yang sudah membina rumah tangga cukup lama ia bahkan telah Melanglang Buana urusan masalah dunia cinta dan rasa, terbukti ia dengan telah mempersunting istrinya saat ini, ia memiliki banyak cobaan dan rintangan yang menghalangi sebelum akhirnya dirinya membersamai istrinya benar-benar sah menjadi pasangan Halalan Thoyyiban. 

"Mas hari ini minta tolong aku ditemani ya? "
"Jadi minta tolong sama aku? Katanya mau sama si itu kenalan baru yang direkomendasikan temanmu... Emm namanya siapa cewek itu? "

"Husna... !"
"Ooow iyaa Husna, kenapa gak jadi? "
"Dia sedang tidak di semarang, tadi malam iya mendadak ngabari, bahwa sedang berada dikampung halaman. "
"Yaa sudah, kalau begitu berangkat kita langsung sekarang? Yook Gass.! "
"Pakai Motor aja yah, Supaya cepat tiba ke-lokasi tidak terjebak macet.. "

"Emm... Kalau demikian adanya, aku izin mendoakanmu dari sini saja.. "
"Katanya mau menemani?. Menemani teman yang sedang gundah gulana itu dapat ganjaran pahala lo, apalagi memberi kesenangan terhadap orang lain maka tuhan akan memberikan kebahagiaan untuknya. "

"Alhamdulillah, wejangan keluar lagi. tapi alangkah lebih baiknya kita menggunakan kendaraan ku saja, jika panas kita terjaga dari ganasnya matahari, jikapun ingin istirahat kita dapat merentangkan kaki Berselonjor, dan apabila terasa keringat ingin mengucur, tinggal kencengin AC gitu. 

Bagaimana? Jika tidak mau aku tidak ingin berkomentar banyak, daripada minjam punya e Mas Rof" Mas Joe tetap kekeh harus memakai mobilnya yang terparkir. 

Merasa analogi Mas Joe tepat dengan tegap Thorik menjawab "okay siap, ide briliant. Yang penting kamu menemaniku kali ini titik.... No koma,! "
"Mas Rof tidak diajak sekalian? " 
"Udah diam! Berangkat!. "
___3_

Belum ada Komentar untuk "Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (3) "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel