Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (4)

~~~
==>
Pukul 10.30 Wib mereka berdua melaju menuju tujuan. Thorik hari itu mengenakan baju orange bermotif kembang kembang dengan list biru vertikal, baju itu ia sudah siapkan seminggu sebelum hari H tiba, ia sengaja membelinya hanya untuk menghadiri acara Nahdoti seorang. Sebab jika tidak demikian seluruh baju-baju yang terlipat dilemari nya sudah dikenali oleh orang-orang sekitar Nahdoti, maka dengan spontan cara itu muncul. 

Tidak hanya sampai disitu Thorik juga memakai peci hitam merk ternama Indonesia artinya produk lokal yang tak lain dan bukan ia beli berbarengan dengan baju tersebut. Sandal yang ia kenakan juga ikut lengser digantikan dengan merk lain yang tidak biasanya dikenakan. Dengan demikian seluruh atribut yang menempel dibadannya tergantikan dengan nuansa baru dari ujung kaki hingga Kepala.
..... 
Diperjalanan menuju lokasi tujuan Mas Joe menurunkan gas dan "Ini ambil kiri atau kanan Mas? " 
Sambil mulutnya terlihat Nyeloteh dengan istighfar serta sholawat yang terdengar oleh telinga Thorik seorang mencoba menenangkan Kegundahannya dengan terkaget Ia Fending sejenak, "Lurus Saja Mas, setelah turunan ini ambil arah kanan, kita gunakan jalan tikus biar cepat sampai. Astagfirullah, Shollallohu alaika yaa Rosulullah adrikna. "

"Kenapa Mas.!? Maaf Saya membuyarkan pikiranmu sejenak. Saya paham perasaan hatimu, tetapi tetaplah ingat apa yang pernah kamu tegaskan pada saya berulang ulang, tujuan utamamu sampai di kota dengan icon Tugu muda ini, adalah untuk menuntut ilmu, apapun yang terjadi jika tujuan itu belum terselesaikan maka pantang bagimu mengambil jalan lain kecuali benar-benar selesai segala urusanmu juga atas restu orang-tuamu, bukankah kau juga katakan jika kau salah mengambil keputusan sebelum apa yang kau tuntut sebagai kewajibanmu belum terpenuhi dan tetiba kau berada dipelaminan adalah aib?

Aib atas kecerobohan mu? 
Aib atas ketergesa-gesaanmu? 
Dan tentu yang paling besar adalah aib ketika lingkungan sosial tahu kau nekat membawa perempuan pulang sementara kamu belum mencapai tahap akhir dari perjuanganmu. Sadarlah!? 
Normal kan kembali segala pikirmu! Ingatlah janji atas komitmen tekad yang kau buat dalam benakmu! Jika dengan istighfar meredakan dan mengembalikan semuanya maka terus lanjutkan sampai kita sampai di bawah Janur kuning gerbang masuk nanti."
____4_

Belum ada Komentar untuk "Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (4) "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel