Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada -5-

~~~
==>>>
.....
Nampak terlihat kemurungan Thorik mulai dapat berangsur-angsur diredakan dan netralisir setelah menyimak pesan-pesan yang Mas Joe layangkan. 

Jiwanya mulai kembali hidup ditandai dengan posisi duduknya yang semakin tegap, tak sering ia mulai memperbaiki peci hitam lurus kedepan lancip nya, walahan tak ada angin dan hujan tetap aja tak bergeser sedikitpun, sembari menoleh-noleh kecermin cembung mobil yang tergantung Tasbih koka melambung.
..... 
Terlihat Thorik masih tak bergeming, dengan santuy tangan Mas Joe menjajakkan Stangstir miliknya sambil tangan kirinya mengepak paha kiri Thorik" Mas-mas! ini kita ke arah mana kok menuju area kolam ikan bukankah tujuan kita ke perumahan kawasan Beringin?. "

"Astagfirullah aladzim. Ngapunten Mohon maaf Mas. Harusnya tadi kita ambil kanan dibawah terowongan jalan tol. Puter balik,! "
"Owalah.. Berati setelah ini harus ambil kiri dong.. "

Dengan senyum khas tanpa tidak terlihat gigi Thorik "Yapz, Maskuu. Begitu habis jalan tanjakan itu, kita berati sudah sampai dilokasinya. "
..... 
Perumahan Beringin kerap disebut dikalangan investor bangunan bahkan kavling-kavling dapat dibooking terlebih dahulu sebelum bangunan didirikan kepada ia yang berminat artinya sudah familiar di kalangan Regional kebanyakan orang jika menyebut nama itu. 

Maka yang terngiang adalah lokasi Asri dan adem suasananya, Tinggi dataran nya serta bebas polusi. jadi, bagi daerah yang menjadi langganan banjir tentu penduduk nya akan berhijrah memilih bermukim di tempat yang strategis memitigasi sedini mungkin lebih baik. 
..... 
"Alhamdulillah, kayaknya itu janur dan sepotong kertas Putih Berlaminating tertulis dua nama. Persis dengan yang ada diundangan ini Mas. Wah nyampe nih! "
"Yaa... Itu kan nama pengantin laki dan perempuan nya Mas, namun hanya mengambil akhiran nama saja. "
..... 
Tiada daya yang bisa menghentikan kebaikan yang baik adanya, perasaan tetaplah perasa yang hanya dapat dirasakan oleh Thorik yang tidak memiliki nilai apa-apa jika hanya terdiam dan tidak mau bertindak secara nyata namun hari itu sudah tidak berdaya. 

Janur kuning terlihat masih kekuningan segar berdiri tegak condong dengan bayangan serupa oleh pantulan matahari memayungi blok A. Dibawah pohon jati itu dengan sedikit area lapang sekitarnya dipadati kendaraan terparkir berada di satu sisi ruas sebelah kanan. Keduanya nampak tidak langsung membuka pintu mobil, mas Joe memilih menunggu.
Thorik menarik nafas sesekali gelagapan bercermin " Mas! Tampilan begini kira-kira ditandai apa gak yaa? Oh... Iya! Saya juga membawa kacamata di kantong sekalian aku pakai aja kali, ya!? Supaya misi kita benar-benar tidak dikenali kecuali sudah berada dipanggung pelaminan? Bagaimana Mas cocok.? " Sembari menghadap Joe lengkap dengan accessories komplit ditubuhnya. 
_____5_

Belum ada Komentar untuk "Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada -5-"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel