Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (6)
Selasa, 18 Mei 2021
Tambah Komentar
~~~
===>>>>>
"Belum perfect rasanya, kalau tidak berdiri. "
Keduanya turun dari mobil sembari bertatapan. "Nah.. Mantap penampilanmu hari ini, saya yakin tidak bakal dikenali oleh siapapun! "
" Alhamdulillah, berati aman! "
"Namun alangkah lebih baiknya kacamata black itu kamu lepas! Kelihatan berlebihan, seolah-olah tidak ingin dikenal selama-selamanya, bukan hanya Nahdoti Mas,? ada keluarga lainnya yang dekat denganmu takutnya nanti suudzon terhadap kelakuanmu"
"Iya,! Tapikan supaya sungguh-sungguh tidak perlu ada yang menyapa apalagi mengenali Mas?. "
"Mas! Masker-mu dengan peci itu saja, sudah tak mampu membuka identitasmu secara eksplisit, benar-benar Samar! Plisss deh. "
.....
Perdebatan keduanya dalam beberapa menit cukup untuk memutuskan style apa yang layak digunakan Thorik melaju ke gerbang-gerbangan selamat datang yang bermotif bagai Kubah berbahan dasar plastik serta daun Aren kering, sekitar 25 meteran dari area mereka berdiri.
Terlihat tamu undangan berteduh di bawah pohon jati melepas arah pandangan kepada Thorik dan Joe yang sedari tadi bersilang pendapat yang mengundang tatap dari orang-orang sekitar.
.....
"Ayooo Mas Buruan kita langsung kedepan aja, kamu jadi depan dan lebih dulu memberi aba-aba. "
"Sebentar Mas! kita tunggu message temanku dulu, katanya tadi: kedua mempelai sedang mengganti custom keduanya. "
"Okay.! Okay. Saya menunggu aba-aba darimu saja! ".
Tak lama kemudian Getaran handphone Thorik menggelitik, " Ayo Mas! Katanya ia sudah duduk dipelaminan dengan gaun baru. "
Mata dan nafas Joe kembali berhembus " Yakin Sudah siap Mas.? Harus dan wajib siap, In Shaa Allah all is well. "
.....
Nampaknya tetiba orang-orang berhamburan keluar dari arah musholla perumahan, "Ehh..kok tiba-tiba banyak orang keluar Mas.!"
"Ooo..astagfirullah, ini sudah waktu dzhuhur! Ini sudah pukul 11.55 menit."
"Berati, beliau-beliau ini baru usai menunaikan sholat Mas.?"
"Iyaaa..Betul! Tapi menurut saya, ini kesempatan baik bagimu Mas! Tepat sekali kau mengambil timing. Sekarang begitu beliau ini memasuki Arena pelaminan, langsung berbaur, masuk barisan saja, terdengar dari bisikan-bisikan sebagian tamu ini menggunakan logat bahasa yang berbeda dari khas. "
"Nah... Setuju.. Jangan-jangan ini keluarga dari pihak mempelai laki-laki? "
"Fix! Tunggu apalagi. Ayo! Buntuti beliau ini saja, seolah olah kita termasuk dalam benak tuan rumah adalah bagian dari mereka, jadi tidak ada yang akan heboh nantinya jikapun kau ditandainya"
______6_
Belum ada Komentar untuk "Hari, H-ah Tiba dan H-ah Tiada (6) "
Posting Komentar