Selamat untuk yang tiba dan tiada(-8-)
Minggu, 23 Mei 2021
Tambah Komentar
Bacalah dengan perasaan tenang part sebelumnya.
~~~
==>=>=>>>
Maka dengan reflek Thorik mundur selangkah lagi padanya dan memberikan tatapan tajam kembali seraya berkata " Mba'..... Woee!!! Mba'.. Selamat Yaa! Semoga Bahagia atas pilihan-Mu! barokallahu laka wabaroka alaika wajam 'a baynakuma fii khoir. " dengan Nada lebih tinggi bahkan hampir terdengar berteriak namun tersamar oleh lantunan musik islami mengiringi bahagia saat itu.
Barulah kemudian Nahdoti Ngeh dan sontak sesaat merubah raut wajah itu lebih tampak manis melebihi balutan lipstik yang tertempel pada bibirnya "Njih, Mas. Terima Kasih Sudah Hadir. Terima kasih atas do'anya." Ketegangan Thorik mulai terkendali tipis, sembari melepas senyum indah dibalik masker nya.
Dibarisan selanjutnya tentu sosok suami sahnya dengan nampak konsentrasi merasa penasaran pada Thorik yang menjeda waktu sehingga tetamu dibelakang dalam kondisi membentuk baris antrean ia ingin mulai mengangkat pundaknya dari posisi semula namun dengan sigap Thorik langsung menahan dan kembali memegang pundaknya serta memberikan do'a yang sama sebagaimana yang diucapkan pada Nahdoti, ia hanya menambah sedikit kalimat: "Selamat Mas, engkau adalah pelabuhan terakhirnya maka, sebagai Nahkoda mohon dapat dijaga hingga bersandar ke samudera hakikat kehidupan sesungguhnya."
"Aminnn yaa mujibassailin." Sambil mengangkat tangannya sosok mempelai lelaki terkait terbawa arus khusu' dengan sakral atas ucapan do'a yang keluar dari mulut Thorik.
.....
Thorik dengan sang mempelai laki spontan terlihat akrab bagaikan orang yang sudah kenal bertahun-tahun. Tetapi rasa penasarannya kepada wajah Thorik yang mengenakan masker dan berpecis tidak dapat disembunyikan, sampai melewati tangga terakhir matanya tetap melepas pandangan nya berharap Thorik membuka masker dan ia dapat mengenali Rupa wajahnya.
Sebelum Thorik menuruni tangga pelaminan Ibu dan Kakak Nahdoti tidak terlepas dari untaian do'a nya mereka ternyata memperhatikan suasana peristiwa tadi, keduanya tidak bisa berbuat apa-apa hanya mematung tak berkutik, melepaskan senyum sebagai penutup lara tatkala menempelkan kedua ujung telunjuk tangan yang rapat.
"Mohon maaf Ibu, Mas. " Kalimat Thorik keluar terakhir sebelum menuruni dua anak tangga kecil.
________8_
Belum ada Komentar untuk "Selamat untuk yang tiba dan tiada(-8-) "
Posting Komentar