Catatan Pencaci Ulung
Jumat, 27 Agustus 2021
Tambah Komentar
Akan muncul beberapa catatan berkelanjutan
sebagai bentuk curhatan atas tindakan kesewenang-wenangan yang coba mungkin kau buat, sengaja ataupun lalai bahkan lali. Ku tak kan sudi apalagi tenang memaafkan itu.
Berapa kali bilangan jika dalam perkalian, untuk menghitungnya. berapa jumlah jika dicoba dalam penjumlahan, dalam mengkalkulasi bagian-bagian itu.
Berapa bagian yang muncul jika mencoba dipilah kedalam pembagian, sebagai bentuk analisa jumlah cara yang pernah kau sematkan.
maka jika itu bentuk dari usahamu guna memudarkan nya berada masih jalan ditempat sahaja, tak mampu menggoresnya, menyenggolpun takkan gerak pada tempat berdikari nya. sebab daku tidak akan mengurangi-nya sedikitpun walaupun dinegosiasikan melalui pengurangan yang kau tentukan untuk menepis dugaan liar yang berkembang menggiring opini perjalanan pikiranmu mengenai itu semata.
Dalam benakku yang teriris, menyempatkan memanggil mu walau melalui sedikit sua, jika kau mendengarnya aku bersyukur, jika kau membacanya juga menyenangi perasaanku, jika kemudian kau mencoba membuat kan publikasi dengan menampilkan di storymu jelas akan membuka peluangku berkicau jauh dari perasangkamu.
Sebelum kedua tangan ini menengadah sejajar mencacimu dengan cacian yang tak biasanya, mungkin akan sedikit bergetar di jiwa pendengar pemerhatinya jika terjadi namun mohon dapat ku pinta kau tak perlu menimpali sesenggukan amarah yang penuh api jika kemudian tiba-tiba itu, keringatpun deras jatuh gemericik bergiliran tiada henti, warnanya tak lagi biasa melainkan mengubah rupa menjadi warna merah segar membara.
Mulutku komat kamit dengan lancar memaki-maki segala apa yang kau perbuat semasa bertugas menemani tumpukan tumpukan sederet berkas kertas dokumen-dokumen. Juga sejumlah kilobyte,megabyte kapasitas memenuhi folder pada notebook pribadimu.
Kuangkat suaraku, ku tinggikan level kalimat cacianku seraya berteriak " Ya Allah, Jika dengan menundanya adalah terbaik maka aku memilih menunggu, namun jika bergegas merupakan solusi tercepat yang baik, maka sematkan ia padaku "!!!
Menunggu merupakan percepatan penyempurnaan dari kesempurnaan kata sabar yang sifatnya harus dilatih melalui rintihan kejadian peristiwa yang pada akhirnya berbuah indah melebihi nikmatnya mencicip madu yang baru saja turun dari sarangnya.
*Igfirlana
#MenuliskuSebabMerdeka
Belum ada Komentar untuk "Catatan Pencaci Ulung"
Posting Komentar