Memilih Tetap Atau Mengalah?

Merindu sosok pejuang yang tekun, semoga tersemogakan sahutan itu. Keyakinan ini mungkin dapat dikabulkan untuk bertemu serta dapat dinisbatkan pada saat yang tepat atas kesempatan yang dijanjikan di masa senggang disegala ruang. 
Hey, pejuang! Pantang sosok karaktermu yang apabila berkalam selalu beriring-iringan dengan ikut serta andil tingkah perbuatan. 

Engkau selama berproses tidak pernah memikirkan kemana harus mengadu jika saja tersesat berada dirawa rawa hutan. 

Dirinya memilih menerabas seluruh lika liku tanda "elesan" jalan, tidak peduli arah kompas pada genggaman terkepal. Keyakinan dan tekad kuat menjadi patokan untuk menghindar dari ganasnya kebuasan liarnya pikiran.
Telinga kiri dan kanan selalu bergeming peka diperdengarkan oleh Ngauman Nyaring makhluk penghuni sekitar, Aura nya kian terasa dekat merengsek pada sela mata arah angin seluruh pusaran  setiap titik. 
Kondisi keadaan ini mewajibkan beberapa tindakan sebenar-benar demi memberi tameng benteng diri maka yang menjadi solusi untuk menghindari sak wasangka angan-angan belenggu pilihan perasa. Maka perlu mempersiapkan segala hal, semisal: dengan memulai dari yang kami awali dari pertama, memilih kayu besar dan kuat sebagai pegangan, entah diletakkan pada jinjingan atau ditajamkan bahkan di ukir agar tercapai keinginan menjadi sebuah persenjataan. 

Kedua, memilih kembali "elesan" lain berbeda untuk menjauh lebih dari radius bunyi auman dengan konsekuensi kembali menyelami semak belukar atau bahkan akan tersesat di tebing dengan jalur buntu tanpa satupun alat penyebrangan. 

Lalu yang ketiga memilih mengikuti filling dan insting dengan Menggandeng benda tumpul atau senjata dengan se-kemampuan demi melakukan duel dengan terlebih dulu mencari sumber jelas suara, akan tetapi menjadi resiko berbahaya bagi kehidupan namun jika berhasil akan menjadi sejarah emas perjuangan.  

Silahkan pilih dan pilah dengan Analisa mendalam Analogi manakah yang tepat!?. 

Well, Guys. Kita Kembali!
Kalam rindu tidak menjamin kepada siapa jiwa ini bersandar hidup. 

Kalam tanya, pernyataan dan curhatan belum tentu menjadi gambaran substantif atas poros tujuan akhir untuk memanjakan badan. 

Kalam media, kadangkala sering mengisi story dan halaman beranda bertuliskan dengan Falsafah Jenis linguistik Universal berbeda-beda, semisal melalui kata dan kalimat Sederhana: "Aku Hanya Ingin Memilah dari Pilihan yang tersedia". Itupun Juga Belum tentu! Tidak sebatas indikator itu saja..! 

Jawaban yang tepat untuk memilih asumsi tersebut ialah dengan menata hati, menjalankan  konsep kehidupan berdasarkan kultural dan tak luput dari perkara penyerahan segala do'a, segala pinta baik ikhtiar maupun tanya-tanya yang implementasinya lewat usaha yakni kepada kekuatan tuhan Semesta jagat raya. 

Dengan demikian merindu, berprasa, bersangka-sangka dan menyerta sahaja bukan sebagai referensi yang cocok menyatukan pilihan personality dalam satu keutuhan pasti daripada pekerjaan bernama memilah. 
Hanya saja perjuangan yang di sokong oleh kekuatan do'a biasanya lebih hebat hasil dan kinerjanya, sebab itu bukti kesungguhan yang nyata. Dengan ringkas merangkum itu semua pada dua kata yaitu "Siap, Bersedia.!"
#MenuliskuSebabMerdeka
#PenaDeddet

Belum ada Komentar untuk "Memilih Tetap Atau Mengalah? "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel