"Panggil" Aku Saja
Kamis, 21 April 2022
Tambah Komentar
Ketika kau dipanggil disela sela yang tak guna. Saat semua kalangan mulai melirik mu. Melirik untuk menjatuhkan dan atau melirik sinis tanpa pembalasan? aku tidak mengerti!
Saat semua mulai enggan menyorot dan tidak peduli menyapa, lantas memanggil dari jarak berkilo-kilo tanpa sahut dan kompromi sedikit tidak berniat bicara. kau namai apa kondisi itu?
Dadamu mulai sesak, jantung mulai berdetak, bising telinga mulai menampung riuh celoteh tanpa panggil, hanya menyeru we we weee. Bukankah itu ngambang tak bernama? Lantas sikapmu bagaimana?
Mengelak menjauh, tetapi sengaja mendekat renggang agar tidak nampak kau sedang mencoba menyatu dengan was was dan pengalaman minggu sebelum sabtu. Akankah kamu memanggil atau tetap Bertawadduk nunduk tidak bergerak menemukan cara? Itu urusan mu!
Kau lempar banyak tabu dalam kelambu. kau berteriak dengan lubang yang tembus dalam tiga serangkai jalur. Bersahut nyaring dengan lipatan kertas bundar tanpa menempatkan lem perekat. Kemana komitmen yang kau tuju sebenarnya? Menunggu alam dan campur tangan Tuhan. Begitu!? tetapi kau tidak menyapa dan tidak memanggil saat ia melirik sesaat dengan tundukan kepala, ketika ia berjalan di depan mu sebagai penghormatan atas kehormatan yang tetap bersemayam dan Stempelkan yang ada dalam jiwa mu! Itu tidak kau indahkan? Sampai kapan kau akan memanggil dengan konsepsi lawas itu!!? Tidak peduli cukup memantau.
Aku terpukul, bukan karena dipukul. Aku terhina, bukan karena dihina. aku tersungkur, bukan karena didorong. Aku bersedih, bukan karena meratapi omonganmu. Aku ditinggal, bukan pula karena keputusanku. Aku mengingat nya, juga bukan atas lemah Lembut-tutur sikap.
Tidak demikian. Bukan itu. tidak pula harapan itu yang akan memanggilnya, ia hanya butuh kau tetap enjoyment dan tenang menjalani komunikasi hidup sembari menunggu saatnya perjalanan panjang itu berada kau kendarai bersama atas izin yang kuasa berdasarkan usaha maksimal sepenuhnya.
Sampai memanggil kembali di session schedule biasa.
Thank's u sang Anonim!
*Penadeddet
#MenuliskuSebabMerdeka
Belum ada Komentar untuk ""Panggil" Aku Saja"
Posting Komentar