Jajanan Dua Hari Raya
Senin, 02 Mei 2022
Tambah Komentar
Mengharu biru mata melihat perkumpulan keluarga. Perkumpulan indah bersahabat, perkumpulan dengan balutan tawa bahagia. Berbalut sumringahnya bibir melebar senyum merona. Melempar canda disahut gelak tawa. keluarga itu terhimpun memenuhi pelataran piket teras 4*5 yang bertangga semen hitam mulus halus menyangga.
Masyarakat kampung berduyun berziarah. Menziarahi makam, menziarahi sanak keluarga family, sahabat kerabat dan dianggap juga calon barangkali mertua, Semoga!
Aku menyerta, diri hanya melongo dan menganga. Ingin ku dekap namun jauh dari kata harap, inginku bercengkrama menyapa namun enggan pindah gerak dari tempat.
Pelataran teras rumah dikelar tikar ragam banyak berjejer berbaris mengisi sela lantai, yang tersisa hanya garis tengah sebagai jarak ala kadr jajanan lebaran dengan jenis, rasa, dan nama-nama khas berbeda untuk hidangan penghias mulut pengganjal perut.
Teringat 25 Tahun silam, puluhan mereka dekat mendekat Bermusafahah membolak-balikan tangan menyapa, berbagi THR beramplopkan tertulis selamat hari raya.
Mendekat dari berbagai daerah menjadi satu kampung ternama spesial yang tak dapat diduakan yaitu bernama keluarga. Dari kecil hingga tua merunduk tersenyum khusu' mendengar fatwa sang ayahanda sebelum mereka membalikkan punggung meninggalkan dinding tembok kaca.
Aku terharu membiru menyaksikan momentum tahunan, momentum yang dikenal sebagai hari raya kemenangan. Kemenangan atas ia yang dengan sabar selama sebulan, kemenangan atas ia yang dengan tabah mengais rizki dalam keadaan lapar perut keroncongan. Sungguh! Layaklah tersemat sebagai hari kemenangan dengan predikat ketakwaan.
Redaksi ini selalu menjadi motivasi isi khatib dua hari raya utamanya Idul fitri. Berjauhan dengan keluarga adalah bagian dari kecintaan dalam konteks mudik tahunan, tak peduli atas tentengan ataupun buah tangan. Yang berarti dan berkesan adalah pertemuan dengan seluruh keluarga sedarah, menantu dengan mertua, adik dengan kakak serta tetangga dan kerabat.
Kemesraan itu terus berulang dalam setiap pergantian tahun, kadangkala dengan adanya satu tambahan anggota baru dalam keluarga dan atau menambah cucu penerus estapet keluarga semarga. Sungguh, Bahagia menjalin silaturahmi dengan lengkap komplit anggota keluarga.
Semoga tetap bersama sehat sedia akur nyaman bersanding bersebelahan bergandengan tangan.
Bagaimana kalau Narasi dalam beberapa paragraph diatas hanya kisah cerita masa lampau yang ditulis dan luapkan kembali atau kah hanya sebagai cerita pelipur lara mengobati rasa rindu sejenak di hari kemenangan menit ini.???
Selamat Hari Raya Idul fitri 1443 H.
Semoga Narasiku tidak dialami sebelum waktu dan takdir Ilahirobbi.
Mohon maaf lahir dan batin.
*1 Syawwal 1443 H
*PenaDeddet
Belum ada Komentar untuk "Jajanan Dua Hari Raya"
Posting Komentar