Perkembangan Anak Hyperaktif atau ADHD //Dua Tipe Adhd//
Selasa, 22 November 2022
Tambah Komentar
Beberapa masalah yang selalu kita hadapi bersama, membuat para Guru/pendidik dilema akan kondisi yang terjadi di lapangan karena ketidaktahuan dan barangkali tidak ada tanda-tanda akan fenomena di lingkungannya. Kondisi yang dimaksud disini adalah kasus yang menjadi tolak ukur seseorang dalam mendiagnosa kondisi anak yang cerdas, kondisi anak yang jenius dan atau anak yang aktif? Kali ini akan mengambil sampel tentang Anak Berkebutuhan Khusus Kategori ADHD.
Hal ini menjadi abu-abu dan samar kita ketahui jika belum mendapatkan pembelajaran secara khusus dan belum pula menemukan gejala yang dimaksud, sebab lingkungan sekitar barangkali sudah mencukupi standar kesehatan 4 sehat 5 sempurna jika ditarik pemikiran yang positif (husnuzon).
Pada artikel kali ini ingin berbagi pada teman-teman lintas generasi terkhusus para mahasiswa yang tetap setia mengawal diri untuk menuntut ilmu tanpa henti dan tidak mengenal kondisi akan padatnya kegiatan. Untuk itu, berikut sedikit ulasan bagaimana Perkembangan anak Hyperaktif (ADHD)?
Apa saja unsur-unsur yang ada pada ADHD?
ADHD dibagi menjadi tiga subtipe, yaitu ADHD- predominanty inattive type, ADHD-predominanty hyperactive-impulsive type, dan ADHD-combined type (American Psyhiatric Association, 2000 dalam Hallahan, Kauffman, & Pullen, 2009)
a) Tipe ADHD -inattentive
* Karakteristik dan Gejala Inatensi yang sering muncul
- Mudah terdistrak dengan stimulus lain (penglihatan, suara, gerakan, dalam lingkungan).
- Tampak tidak mendengarkan ketika diajak berbicara langsung
- Kesulitan mengingat dan mengikuti arahan langsung
- Kesulitan memusatkan perhatian pada tugas dan aktivitas bermain
- Kesulitan mempertahankan tingkat kewaspadaan terhadap tugas yang membosankan dan bukan minatnya.
- Pelupa dalam aktivitas sehari-hari
- Tampak bingung mudah meluap-luap
- kesulitan memulai tugas dan tidak menyelesaikan tugas
- Menghindari atau tidak menyukai tugas yang membutuhkan banyak usaha mental (seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah).
- Sulit memperhatikan detail dan membuat kesalahan yang ceroboh.
- Mudah kehilangan barang yang berguna untuk mengerjakan tugas ataua aktivitas
- Kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas
- menunda-nunda pekerjaan dsb (Rief, 2005).
* Kesulitan akademis akibat inatensi
Pertama, dalam hal membaca
- Kehilangan bagian yang sedang dibaca
- Tidak bisa fokus pada apa yang sedang dibacanya (terutama bacaan sulit, panjang, membosankan, dan tidak diminati), sehingga sering melewatkan beberapa kata, detil dan pemahaman.
- lupa pada apa yang telah dibacanya dan harus membaca ulang beberapa kali
Kedua, dalam Menulis
- Sulit merencanakan dan mengorganisir tugas menulis
- tidak sesuai dengan topik akibat kehilangan apa yang sedang dipikirkan
- hasil tulisan sedikit dan lambat
- Ejaan buruk, membuat kesalahan-kesalahan teknis (Huruf besar, dsb)
Ketiga, dalam Matematika
- kesalahan penghitungan akibat tidak perhatian pada tanda-tanda penghitungan
- sulit memecahkan persoalan karena ketidakmampuan mempertahankan fokus untuk menyelesaikan semua langkah-langkah pemecahannya.
b) Tipe ADHD - Hyperactive-Impulsive
* Karakteristik dan gejala Hiperaktivitas yang sering muncul
- Berlaku seola-olah digerakkan oleh motor
- meninggalkan tempat duduk di Kelas atau pada situasi lain dimana ia diharapkan untuk duduk dalam jangka waktu tertentu
- Tidak bisa duduk diam (jatuh dari kursi, duduk berlutut, berdiri disebelah meja, dsb).
- sangat energetik, hampir selalu bergerak
- Berlari atau memanjat pada saat situasi tidak tepat
- Kesulitan melakukan pekerjaan atau permainan dengan diam. Dsb(Rief. 2005).
* Karakteristik dan Gejala Impulsivitas yang sering muncul
- Banyak bicara
- Menginterupsi orang lain
- Menjawab sebelum pertanyaan selesai.
- Kesulitan menunggu giliran dalam permainan atau kegiatan
- Memecahkan barang, merusakkan sesuatu
- Mudah bosan, tidak sabar.
- Mengganggu orang lain
- Membuat suara-suara aneh
- Sulit mengantri.
Prevalensi
ADHD diketahui sebagai masalah tingkah laku anak-anak terbanyak yang dibawa ke klinik bimbingan. Sepertiga dari setengah kasus yang dirujuk ke klinik bimbingan adalah kasus ADHD. Sebagian besar pihak yang berwenang memberikan estimasi bahwa 3-7 % populasi anak usia sekolah mengalami ADHD . Untuk usia dewasa, ADHD terjadi sebanyak 2-4% dari populasi dewasa. Sementara itu, berdasarkan gender, ADHD lebih banyak laki-laki daripada perempuan, dengan estimasi kurang lebih 3 berbanding 1 di sampel berbasis komunitas (Richters et all., Murhpey, Barkley, 2006d dalam Hallahan, Kauffman, & Pullen, 2009, Rief, 2005).
Belum ada Komentar untuk "Perkembangan Anak Hyperaktif atau ADHD //Dua Tipe Adhd//"
Posting Komentar